Pada periode 25 – 31 Desember 2020, di wilayah Banten dan sekitarnya telah terjadi gempabumi tektonik sebanyak 10 kejadian, lebih rendah 33% frekuensi kejadiannya dibandingkan dengan periode 18-24 Desember 2020 yaitu 15 kejadian gempabumi.
Sebaran pusat gempabumi (episenter) umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian Barat Provinsi Lampung, Selat Sunda, hingga Selatan Jawa Barat.
Gempabumi dengan kekuatan M < 3 dominan terjadi yaitu sebesar 60% (6 kejadian), gempabumi kekuatan 3 ≤ M < 5 sebesar 40% (4 kejadian), dan tidak terjadi gempabumi dengan kekuatan M ≥ 5 pada periode tersebut.
Berdasarkan kedalamannya, kejadian gempabumi dangkal (h<60 km) sebesar 80% (8 kejadian), kejadian gempabumi menengah (60 km ≤ h < 300 km) sebesar 20% (2 kejadian) dan tidak ada kejadian gempabumi dalam (h ≥ 300).
Dari 10 gempabumi yang terjadi, tidak ada gempabumi yang guncangannya dirasakan masyarakat Banten.