Guna mendukung optimalisasi pengamatan gempabumi diperlukan beberapa peralatan pendukung yakni Seismometer, Accerelometer, dan Intensitymeter.
1. Seismometer
Seismometer merupakan sensor yang digunakan dalam pengamatan gempabumi. Pada pelaksanaannya, terdapat pula istilah seismograf dan seismogram pada peralatan gempabumi. Seismograf merupakan alat yang digunakan untuk mencatat gempabumi yang mana seismometer adalah sensor dari seismograf. Hasil rekaman dari seismograf disebut seismogram yang selanjutnya dianalisis ketika terjadi kejadian gempabumi. Seismogram mengandung berbagai macam infomasi diantaranya yaitu: kombinasi pengaruh sumber seismik, lintasan perambatan, dan noise pada lokasi perekaman.
2. Accelerograf
Akselerograf atau yang sering juga dikenal dengan strong motion seismograph merupakan peralatan yang digunakan guna merekam guncangan tanah yang sangat kuat sehingga percepatan permukaan tanah terukur. Peralatan ini diperlukan dalam pengamatan gempabumi mengingat seismograf sangat sensitif sehingga suatu kejadian gempabumi dapat menghasilkan rekaman yang off scale atau bahkan berhenti ketika terjadi gucangan gempabumi yang sangat kuat. Pada kondisi tersebutlah diperlukan akselerograf agar kejadian gempabumi tetap tercatat dengan baik.
3. Intensitymeter
Intensitymeter merupakan peralatan yang digunakan untuk mengetahui intesitas kejadian gempabumi. Perlatan ini merupakan bagian dari jaringan monitoring gempabumi kuat BMKG. jaringan intesitymeter dilengkapi dengan peralatan P-alert dari Taiwan. Hingga saat ini secara keseluruhan BMKG telah mengoperasikan 56 intensitymeter pada jaringan monitoring gempabumi kuat di Indonesia.