Pada minggu perlihan tahun 2021 dan 2022 tercatat 26 kejadian gempabumi tektonik mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. Frekuensi kejadian ini meningkat 30% apabila dibandingkan minggu sebelumnya yang berjumlah 20 kejadian gempabumi. Pusat gempabumi atau yang lebih dikenal dengan epicenter, mayoritas terletak di zona pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia yang tersebar dari pesisir barat Sumatra bagian Selatan, Selat Sunda hingga selatan Jawa bagian barat.
Meninjau dari segi kekuatan gempabumi, telah terjadi gempabumi dengan M<3 yaitu sebesar 50% (13 kejadian), 50% (13 kejadian) gempabumi
dengan kekuatan 3 ≤ M < 5 dan tidak terjadi gempabumi dengan kekuatan M > 5. Sedangkan berdasarkan kedalamannya, persentase gempabumi berkedalam dangkal pada periode ini (h<60 km) sebesar 92% (24
kejadian), 8% (2 kejadian) gempabumi menengah (60 km ≤ h < 300 km) dan
tidak ada kejadian gempabumi dalam (h ≥ 300). Pada minggu ini, tidak ada laporan kejadian gempabumi yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten.