Pada periode ini terjadi peningkatan aktivitas seismik dibandingkan periode sebelumnya (meningkat sebanyak 515%). Total kejadian gempabumi pada periode ini adalah 67 kejadian yang sebagian besar tercatat di sekitar wilayah barat daya Provinsi Banten tepatnya di sekitar wilayah Sumur. Sebuah kejadian gempabumi dengan M5.0 kemudian di update M 4.9, dilaporkan dirasakan oleh masyarakat. Hasil analisis menunjukkan gempabumi berpusat di sekitar wilayah sumur dan terjadi pada Minggu, 23 Mei 2021 pukul 10:48:14 WIB. Episenter gempabumi tersebut terletak pada koordinat 6,59 LS dan 105,45 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 17 km arah Barat Laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 km.
Beberapa menit setelah kejadian gempa pertama diatas, terjadi kembali gempabumi dirasakan dengan episenter yang berdekatan berkekuatan M5.4 (di update menjadi M5.2)tepatnya pukul10:50:51 WIB. Episenter gempabumi kedua ini terletak pada koordinat 6,64 LS dan 105,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 16 km arah Barat Laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 km. Setelah dua gempa berkekuatan besar, rentetan kejadian gempabumi susulan terjadi disekitar wilayah tersebut dengan magnitudo yang lebih kecil.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik ( thrust fault ).
Gempabumi tersebut dilaporkan dirasakan di Kalapnunggal, Sukabumi, Labuan, Munjul, Rangkasbitung, Banjarsari, Cileles, Cirinten, dan Bayah sebesar II-III MMI.