Pada periode 27 November sampai dengan 03 Desember 2020, di wilayah Banten dan sekitarnya
telah terjadi gempabumi tektonik sebanyak 18 kejadian, lebih tinggi sekitar 125% frekuensi
kejadiannya dibandingkan dengan periode 20 – 26 November 2020 yaitu 8 kejadian gempabumi.
Sebaran pusat gempabumi (episenter) umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian barat Provinsi Bengkulu, Lampung, Selat Sunda, Banten hingga
Jawa Barat.
Gempabumi dengan kekuatan 3 ≤ M < 5 dominan terjadi yaitu sebesar 61% (11 kejadian),gempabumi
kekuatan M < 3 sebesar 33% (6kejadian), dan 6% (1 kejadian) gempabumi dengan kekuatan M ≥ 5.
Berdasarkan kedalamannya, gempabumi pada periode tersebut didominasi oleh gempabumi dangkal
(h<60 km) sebesar 94% (17 kejadian), gempabumi menengah (60 km ≤ h < 300 km) sebesar 6% (1
kejadian) dan serta tidak terdapat gempabumi dalam (h ≥ 300).
Dari 18 gempabumi yang terjadi tidak ada gempabumi yang getarannya dirasakan di wilayah Banten.